Hate leaves ugly scars; love leaves beautiful ones. - Mignon McLaughlin
Semalam aku berbicara di telepon dengan salah seorang teman baikku. Dia sedang kecewa karena cintanya yang dipermainkan. Dia mengatakan betapa kesal, benci dan sebalnya dia dengan mantan kekasihnya itu. Beberapa niat buruk pun sempat dia lontarkan, walaupun ku tahu pada kenyataanya tidak mungkin dia lakukan. Hanyalah emosi belaka. Kemudian dalam benakku aku berpikir, "ah cinta.. membuat sayang dan benci hanya terbataskan seutas tali tipis".
Pernahkan Anda membenci mantan Anda ketika Anda diputuskan? Atau pernahkah Anda menjelek-jelekkan orang yang pernah Anda sayangi, hanya karena dia tidak dapat membalas cinta Anda? Sampai berapa lamakah dendam itu Anda simpan? Masihkah?
Aku melihat, dalam satu kasus yang sama.. seseorang dapat menghadapinya dengan 2 cara: diambil sebagai pengalaman hidup kemudian dendam itu dilupakan, atau disimpan terus sampai tiba saatnya membalas dendam. Yang manakah Anda?
Tentu saya mengharap Anda akan memilih pilihan pertama. Ambillah sebagai pengalaman hidup kemudian lupakanlah dendam itu. Walaupun kuakui, memaafkan dan melupakan hal yang pernah terjadi itu sangatlah sulit. Apalagi ketika teringat akan pengkhianatan itu, kekecewaan itu, kemarahan itu, dan segala tentangnya.. namanya, mukanya, atau bahkan baunya saja sudah dapat menyulut kembali rasa kesal itu. Betul? Bagi Anda yang menjawab "iya", saya pun pernah.
Namun dengan 1 kata "maaf" darinya, kekesalan seperti parasit yang menjamur di hati ini pun akan hilang. Seakan disiram dengan air keras, parasit itu pun mati dan yang ada hanyalah hati yang bersih dan bersinar kembali. Akan tetapi, jangan berharap bahwa semua masalah akan berakhir dengan kata "maaf". Bagaimana jika kata 'maaf' itu tak kunjung datang? Apakah Anda akan membiarkan parasit itu tumbuh dan semakin menjamur? Tentu saja tidak..
Berikanlah cinta, maka cinta akan datang kepada Anda. Seperti lirik lagu yang akhir-akhir ini senang kudengar..
"Hanya cinta yang bisa, menaklukan dendam.
Hanya kasih sayang tulus, yang mampu menyentuh.
Hanya cinta yang bisa, mendamaikan benci.
Hanya kasih sayang tulus, yang mampu menembus ruang dan waktu..".
Itulah yang sedang kulakukan.. sesuai dengan tulisanku di "In The Silence of The Night", I'll spread kindness and love to them. I mean it. Really, and I think that you should too..
Jangan pernah menyesal memberikan cinta yang tulus, karena ketulusan adalah hal yang langka. Oleh karenanya, dia pun berharga.
Those who hate most fervently must have once loved deeply; those who want to deny the world must have once embraced what they now set on fire. - Kurt Tucholsky
28.05.07 ~ via, just for a friend