Twitter Updates

Monday, January 29, 2007

The Wedding Bell

Teng! Teng! Teng! Suara bel itu disambut dengan celoteh sayup-sayup anak-anak perempuan, "Mommy, look.. the bride is soo.. pretty", "Ih pengantinnya cantik. Bajunya bagus bangett", dan celoteh-celoteh lainnya.

Sambil kucari sumber suara itu, kulihat sekeliling dan kudapati wajah-wajah para undangan yang terpaku dengan pesona sepasang pria dan wanita yang berjalan pelan menuju pelaminan.

Ya.. dia memang sangat cantik. Wanita yang dulu pernah membuatku tergila-gila dengan segala keindahan yang dimilikinya. Dan sungguh.. aku masih menyayanginya. Walaupun rasa sayang itu bukanlah lagi perasaan romantis.

Seketika itupun batinku berperang. Inikah yang terasa saat luka itu mengering? Luka yang berasal dari hati yang teriris dan tersayat-sayat begitu dalam? Dulu.. bertahun-tahun dulu.. Dan kini, hanya bekas torehan itu yang tersisa. Luka itu telah terjahit dengan rapi.. namun bekas itu selalu ada.

Kembali kurefleksikan apa yang terjadi beberapa bulan lalu, ketika sebuah luka menyayat lagi hati ini. Berdarah.. Perih.. Dan aku hanya bisa menggigit bibir ini, meringis menahan sakitnya. Dan kembali, luka itu akan mengering dan hanya bekasnya yang tersisa.

Itu yang dinamakan perasaan. Kadang kita senang, kadang kita sedih, kecewa dan apapun itu yang kita rasakan hanya akan menjadi bekas. Dan bekas-bekas luka itulah yang akan mengajarkan kita menjadi dewasa, menjadi kuat, tegar dan.. menjadi.. terbiasa.

Hari itu, malam itu dan detik itu. Sebuah beban berat terangkat dari pundak ku ini. Tiada lagi batu besar yang selama ini kupanggul. Tidak pula darah itu mengalir lagi. Kering. Menjadi bekas luka yang mengering.

Sebuah senyum merekah di bibirku, ketika pasangan itu berjalan melewatiku. Dan diapun tersenyum membalasku. "Ya Tuhan, terimakasih karena aku pernah berkenalan dengan wanita yang luar biasa ini", doaku dalam hati. Semoga pasangan berbahagia ini dapat terus rukun, bahagia dan langgeng sampai akhir hidup mereka.

Untuk teman-temanku sekalian yang sedang terluka, percayalah.. suatu saat luka itu akan mengering, terjahit, dan menjadi bekas. Baik-baiklah menjaga jahitan luka itu, agar dia tidak lagi terbuka dan berdarah.

"Sometimes, we can feel trapped by someone or a situation, but in reality we have created the situation ourselves by denying what we really want or who we really are."

29.01.07 ~ via, yang sedang tersenyum bahagia

2 comments:

arie_gere said...

hmmm..
let it be..
let it be..

membacanya buat aku tersenyum tipissssss....

keep smiling, mbak.,

Via said...

Thanks yach arie.. hehehe.. I'll keep on smiling